
Psikotes Kraepelin, sering disebut juga tes Pauli, adalah salah satu jenis tes psikologi yang umum digunakan dalam proses rekrutmen kerja. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar seseorang dalam hal ketelitian, kecepatan, konsistensi, dan daya tahan terhadap tekanan. Walaupun terlihat sederhana, yaitu hanya menjumlahkan angka-angka dalam kolom, tes Kraepelin seringkali menjadi momok bagi para pelamar kerja. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang format tes, strategi pengerjaan, dan latihan yang cukup sangat penting untuk meraih hasil yang optimal.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang contoh soal psikotes Kraepelin, mulai dari penjelasan detail tentang format tes, contoh-contoh soal yang beragam, tips dan trik untuk meningkatkan performa, hingga strategi menghadapi tekanan saat mengerjakan tes. Dengan pemahaman yang komprehensif, diharapkan Anda dapat lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi psikotes Kraepelin.
Apa Itu Psikotes Kraepelin?
Psikotes Kraepelin, dinamai dari psikiater Jerman Emil Kraepelin, adalah tes yang mengharuskan peserta untuk menjumlahkan angka-angka secara berurutan dalam kolom-kolom yang disediakan. Angka-angka tersebut biasanya terdiri dari angka 0 hingga 9. Peserta harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam kolom dan menuliskan hasil penjumlahannya di antara kedua angka tersebut. Jika hasil penjumlahan lebih dari 9, maka hanya angka satuannya saja yang ditulis.
Tujuan Psikotes Kraepelin
Psikotes Kraepelin digunakan untuk mengukur berbagai aspek kemampuan kognitif dan kepribadian seseorang, antara lain:
Format Psikotes Kraepelin
Format psikotes Kraepelin umumnya terdiri dari lembar kertas yang berisi kolom-kolom angka. Jumlah kolom dan angka dalam setiap kolom bervariasi, tergantung pada standar yang digunakan oleh perusahaan atau lembaga penyelenggara tes. Namun, secara umum, tes Kraepelin memiliki beberapa karakteristik utama:
Contoh Soal Psikotes Kraepelin
Berikut adalah contoh sederhana dari beberapa kolom dalam psikotes Kraepelin:
Kolom 1
3
4
7
2
9
1
0
5
Kolom 2
8
1
9
3
2
5
7
6
Kolom 3
4
6
0
8
2
9
1
3
Cara Mengerjakan:
Contoh Jawaban (Kolom 1):
3
7
4
1
7
9
2
1
9
0
1
5
0
Contoh Soal Latihan (Lebih Panjang):
Untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap, berikut adalah contoh soal latihan yang lebih panjang dengan beberapa kolom:
Kolom 1
5
2
7
1
8
3
1
9
4
6
2
8
5
3
7
0
Kolom 2
9
3
2
6
8
1
4
7
0
5
3
9
2
1
6
4
Kolom 3
1
5
0
3
7
2
9
4
6
8
1
3
5
0
2
7
Kolom 4
6
2
8
4
1
9
3
5
7
0
2
4
6
8
1
3
Kolom 5
3
9
1
7
4
2
8
6
0
1
5
3
9
2
7
4
Tips dan Trik Mengerjakan Psikotes Kraepelin:
Strategi Menghadapi Tekanan Saat Mengerjakan Tes:
Contoh Soal Psikotes Kraepelin Tingkat Lanjut:
Beberapa perusahaan atau lembaga mungkin memberikan variasi soal Kraepelin yang lebih kompleks, misalnya dengan:
Contoh Soal (Angka Desimal):
0.5
1.2
0.8
2.1
0.3
1.7
Contoh Soal (Operasi Hitung Campuran):
Pada kolom tertentu, Anda mungkin diminta untuk mengurangi angka yang berdekatan, bukan menjumlahkannya. Instruksi ini akan diberikan secara jelas oleh pengawas tes.
Contoh Soal (Pola Angka):
Misalnya, Anda diinstruksikan untuk hanya menjumlahkan angka yang ganjil saja.
Kesimpulan
Psikotes Kraepelin adalah alat ukur yang efektif untuk mengevaluasi kemampuan dasar seseorang dalam hal ketelitian, kecepatan, konsistensi, dan daya tahan. Dengan memahami format tes, berlatih secara teratur, dan menerapkan strategi yang tepat, Anda dapat meningkatkan performa Anda dan meraih hasil yang optimal. Ingatlah untuk tetap tenang, fokus, dan percaya diri saat mengerjakan tes. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam menghadapi psikotes Kraepelin. Selamat mencoba dan semoga sukses!