
Variabel acak diskrit adalah konsep fundamental dalam statistika dan probabilitas. Memahami variabel acak diskrit penting untuk menganalisis dan memprediksi berbagai kejadian dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari melempar dadu hingga memprediksi jumlah pelanggan yang datang ke toko dalam satu jam. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai variabel acak diskrit melalui serangkaian contoh soal yang beragam, lengkap dengan pembahasan langkah demi langkah. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif dan praktis tentang konsep ini.
Apa Itu Variabel Acak Diskrit?
Sebelum membahas contoh soal, mari kita definisikan terlebih dahulu apa itu variabel acak diskrit.
Ciri-Ciri Variabel Acak Diskrit:
Distribusi Probabilitas Diskrit:
Setiap nilai dari variabel acak diskrit memiliki probabilitas terkait. Kumpulan semua nilai yang mungkin dari variabel acak diskrit beserta probabilitasnya disebut sebagai distribusi probabilitas diskrit. Distribusi probabilitas ini harus memenuhi dua syarat utama:
Contoh Soal Variabel Acak Diskrit dan Pembahasan:
Berikut adalah beberapa contoh soal variabel acak diskrit yang beragam, beserta pembahasan langkah demi langkah:
Contoh Soal 1: Pelemparan Dadu
Sebuah dadu enam sisi dilempar sekali. Misalkan X adalah variabel acak yang menyatakan angka yang muncul pada dadu.
Pembahasan:
c) Distribusi Probabilitas: Karena dadu memiliki enam sisi yang sama, maka setiap angka memiliki probabilitas yang sama untuk muncul. Jadi, distribusi probabilitasnya adalah:
Nilai X | Probabilitas P(X) |
---|---|
1 | 1/6 |
2 | 1/6 |
3 | 1/6 |
4 | 1/6 |
5 | 1/6 |
6 | 1/6 |
d) Probabilitas Munculnya Angka Genap: Angka genap pada dadu adalah 2, 4, dan 6. Jadi, probabilitas munculnya angka genap adalah:
P(X = 2) + P(X = 4) + P(X = 6) = 1/6 + 1/6 + 1/6 = 3/6 = 1/2
e) Probabilitas Munculnya Angka Lebih Besar dari 4: Angka yang lebih besar dari 4 pada dadu adalah 5 dan 6. Jadi, probabilitas munculnya angka lebih besar dari 4 adalah:
P(X = 5) + P(X = 6) = 1/6 + 1/6 = 2/6 = 1/3
Contoh Soal 2: Pelemparan Koin
Sebuah koin dilempar tiga kali. Misalkan Y adalah variabel acak yang menyatakan jumlah kepala yang muncul.
Pembahasan:
a) Ruang Sampel (S): Ruang sampel adalah semua kemungkinan hasil dari tiga kali pelemparan koin:
S = HHH, HHT, HTH, THH, HTT, THT, TTH, TTT (H = Kepala, T = Ekor)
c) Distribusi Probabilitas: Kita perlu menghitung probabilitas setiap nilai dari Y:
Distribusi probabilitasnya adalah:
Nilai Y | Probabilitas P(Y) |
---|---|
0 | 1/8 |
1 | 3/8 |
2 | 3/8 |
3 | 1/8 |
e) Probabilitas Munculnya Minimal 1 Kepala: Ini sama dengan 1 dikurangi probabilitas tidak muncul kepala sama sekali:
P(Y ≥ 1) = 1 – P(Y = 0) = 1 – 1/8 = 7/8
Contoh Soal 3: Jumlah Pelanggan di Toko
Seorang pemilik toko mencatat jumlah pelanggan yang datang ke tokonya setiap jam selama seminggu. Data menunjukkan bahwa rata-rata 5 pelanggan datang setiap jam. Misalkan Z adalah variabel acak yang menyatakan jumlah pelanggan yang datang ke toko dalam satu jam. Asumsikan bahwa Z mengikuti distribusi Poisson.
Pembahasan:
b) Probabilitas Tidak Ada Pelanggan: Rumus distribusi Poisson adalah:
P(X = k) = (e^(-λ) * λ^k) / k!
Dimana:
Maka, P(Z = 0) = (e^(-5) 5^0) / 0! = (e^(-5) 1) / 1 = e^(-5) ≈ 0.0067
c) Probabilitas Tepat 3 Pelanggan:
P(Z = 3) = (e^(-5) 5^3) / 3! = (e^(-5) 125) / 6 ≈ 0.1404
d) Probabilitas Lebih dari 5 Pelanggan: Ini sama dengan 1 dikurangi probabilitas 5 pelanggan atau kurang:
P(Z > 5) = 1 – [P(Z = 0) + P(Z = 1) + P(Z = 2) + P(Z = 3) + P(Z = 4) + P(Z = 5)]
Kita sudah menghitung P(Z=0) dan P(Z=3). Kita perlu menghitung sisanya:
P(Z > 5) = 1 – [0.0067 + 0.0337 + 0.0842 + 0.1404 + 0.1755 + 0.1755] ≈ 1 – 0.6160 = 0.3840
Contoh Soal 4: Inspeksi Produk
Sebuah perusahaan memproduksi komponen elektronik. Setiap komponen diinspeksi sebelum dikirim. Peluang sebuah komponen cacat adalah 0.05. Sebuah sampel acak 10 komponen diambil. Misalkan W adalah variabel acak yang menyatakan jumlah komponen cacat dalam sampel.
Pembahasan:
b) Probabilitas Tidak Ada Komponen Cacat: Rumus distribusi Binomial adalah:
P(X = k) = (nCk) p^k (1-p)^(n-k)
Dimana:
Maka, P(W = 0) = (10C0) (0.05)^0 (0.95)^10 = 1 1 (0.95)^10 ≈ 0.5987
c) Probabilitas Tepat 1 Komponen Cacat:
P(W = 1) = (10C1) (0.05)^1 (0.95)^9 = 10 0.05 (0.95)^9 ≈ 0.3151
d) Probabilitas Minimal 2 Komponen Cacat: Ini sama dengan 1 dikurangi probabilitas 0 atau 1 komponen cacat:
P(W ≥ 2) = 1 – [P(W = 0) + P(W = 1)] = 1 – [0.5987 + 0.3151] ≈ 1 – 0.9138 = 0.0862
Kesimpulan:
Melalui contoh soal di atas, kita telah melihat bagaimana variabel acak diskrit digunakan untuk memodelkan berbagai fenomena. Pemahaman yang kuat tentang variabel acak diskrit dan distribusi probabilitas terkait sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk statistika, probabilitas, ilmu komputer, teknik, dan keuangan. Dengan berlatih mengerjakan berbagai contoh soal, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam menganalisis dan memprediksi kejadian acak. Ingatlah untuk selalu memahami konteks soal dan memilih distribusi probabilitas yang sesuai. Artikel ini diharapkan dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi Anda dalam mempelajari dan memahami variabel acak diskrit.